August 1, 2011

FAKTOR EKSPOSI

Faktor eksposi ( factor penyinaran ) terdiri dari kV ( kilo volt ), mA ( mili Amper ) dan s ( second ) . kV adalah satuan beda potensial yang diberikan antara katoda dan anoda didalam tabung Roentgen. KV akan menentukan Kualitas sinar - x. mA adalah suatu arus tabung, dan s adalah satuan waktu penyinaran. mAs akan menentukan kuantitas sinar - x.

1.     Tegangan listrik (kV)
Tegangan listrik (kV) adalah satuan beda potensial yang diberikan antara katoda dan anoda didalam tabung Roentgen. kV atau Tegangan listrik akan menentukan kualitas sinar-x dan daya tembus sinar-x, makin tinggi besaran tegangan listrik yang di gunakan makin besar pula daya tembusnya.

Dalam menentukan tegangan listrik sebaiknya menggunakan tegangan optimal yang mampu menghasilkan detail obyek tampak jelas. Hal-hal yang mempengaruhi tegangan tabung adalah :
a. Jenis pemotretan
b. Ketebalan obyek
c. Jarak pemotretan
d. Perlengkapan yang digunakan

Efek yang terjadi sehubungan dengan kenaikan tegangan listrik (kV) adalah
a.Energi radiasi sinar-x akan meningkat, sehingga densitas pada film akan menigkat
b. Mengurangi kontras obye
c. Mengurangi dosis radiasi pada kulit sedangkan pada gonat meningkat

      2. Arus dan waktu (mAs)

Arus dan waktu adalah pekalian arus listrik (mA) dan waktu exposi (s), yang mana besaran arus ini menentukan kuantitas radiasi. Dalam setiap pemotretan pada berbagai bagian tubuh mempunyai besaran arus dan waktu tertentu. Pada dasarnya arus tabung yang dipilih adalah pada mA yang paling tinggi yang dapat dicapai oleh pesawat, agar waktu exposi dapat sesingkat mungkin, sehingga dapat mencegah kekaburan gambar yang disebabkan oleh pergerakan. Waktu exposi yang relatif panjang digunakan pada teknik pemeriksaan yang khusus misalnya tomografi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besaran faktor eksposi adalah

1. Filter 

Pada umumnya tabung pesawat sinar-x diagnostik menggunakan filter inheret dan biasanya di tambah dengan filter tambahan berupa aluminium yang kalau di disatukan setara dengan 2 mm Al. Filter ini berfungsi menyaring radiasi yang lemah. Sedangkan pada pemotretan yang menggunakan tegangan yang rendah seperti pada teknik pemotretan mammografi, filter tambahan tidak diperlukan akan tetapi pada pemotretan tegangan tinggi. Filter tambahan perlu diperhitungkan.

2. Jarak pemotretan 

Jarak dalam pemotretan terdiri atas:
a. Jarak fokus ke obyek (FOD = focus obyek distance)
b. Jarak obyek ke film (OFD = obyek film distance)
    Bila OFD dijauhkan maka akan terjadi :
    - Geometric unsharpness meningkat
    - Magnifikasi (pembesaran) bertambah
c. Jarak fokus ke film ( FFD = focus film distance)
    Memperpanjang jarak fokus ke film dapat menyebabkan:
-Mengurangi ketidaktajaman (kekaburan) gambaran yang disebabkan oleh faktor geometrik.
-Mengurangi magnifikasi (pembesaran) pada gambar terutama pada pemotretan thorax.
- Mengurangi dosis kulit pada pasien.
- Menaikkan arus dan waktu (mAs).

Untuk menentukan besaran mAs tehadap perubahan FFD dapat menggunakan rumus dibawah ini : 
3. Luas lapangan penyinaran ( kolimasi)

Membatasi dan mengurangi luas lapangan penyinaran pada suatu pemotretan akan mengurangi jumlah radiasi hambur yang akan mempengaruhi kontras. Pembatasan kolimasi disesuaikan dengan kebutuhan klinis.

4. Ukuran fokus

Pada pesawat sinar-x diagnostik yang umum digunakan biasanya mempunyai dua ukuran fokus yaitu fokus besar dan fokus kecil. Fokus besar digunakan pada pemakain arus yang besar, sedangkan fokus kecil digunakan pada pemakain arus kecil. Gambaran yang dihasilkan fokus kecil lebih tajam dibandingkan dengan menggunakan fokus besar.

5. Film dan lembaran penguat (IS)

Kombinasi film dan lembaran penguat harus dipilih dengan mempertimbangkan kebutuhan akan detail dan kontras yang optimum, serta penggunaan dosis radiasi sekecil mungkin. Biasanya digunakan kombinasi lembaran penguat kecepatan sedang dan film cepat,sehingga faktor eksposi dapat diperkecil.

6. Grid

Grid merupakan alat untuk mengurangi atau mengeliminasi radiasi hambur agar jangan sampai ke film. Grid terdiri dari lajur-lajur lapisan tipis timbal yang di susun selang-seling diantara bahan yang tembus radiasi misalnya plastik dan kayu. Grid digunakan terutama pada pemotretan yang menggunakan mAs yang tinggi.

7. Jenis pemotretan

Faktor eksposi yang dipilih untuk suatu pemotretan tergantung pada :
a. Bagian tubuh yang akan diperiksa
b. Struktur yang akan difoto
c. Keadaan fisik pasien

8. Proses pengolahan film 

Setiap film harus diproses dengan teknik pengolahan film yang tepat, agar dihasilkan gambaran yang baik. Proses pengolahan film ada dua macam yaitu secara manual dan cara automatik. Faktor eksposi harus mempertimbangkan proses pencucian yang digunakan serta umur cairan pada proses pencucian film.

Selain faktor perlengkapan di atas faktor eksposi juga dipengaruhi juga oleh penggunaan gips pada pasien, dengan ketentuan sebagai berikut:
- Gips basah (wet pop) mAs harus dinaikkan 4 kali dari biasa.
- Gips kering (dry pop) mAs harus dinaikkan 2 kali dari biasa.


Hubungan faktor eksposi dengan tebal tipisnya objek (rule of thumb). 
a) kV
Tiap bertambah atau berkurang 1 cm ketebalan objek tubuh maka kV yang digunakan harus ditambah atau dikurangi: 
2 kV jika kV < 80 kV 
3 kV jika kV antara 80 kV sampai dengan 100 kV 
4 kV jika kV > 100 kV 


Catatan: pada mAs tetap FFD tetap dan yang lainnya juga tetap. 


Menurut teori Prof. Van Der Plats didalam bukunya Medical x-ray technic. Tiap kenaikan 1 cm kenaikan tebal tubuh penambahan kV yang digunakan adalah 5% dari semula. Misalnya kenaikan 3 cm dengan 50 kV mula-mula jadi kV yg akan yang gunakan adalah : 

1,05 x 1,05 x 1,05 = 1, 576 atau 1,16 
50 kV + (16% x 60) 
50 + 8 = 58 kV 


Catatan: pada mAs tetap FFD tetap dan yang lainnya juga tetap. 


b) mAs 
Menurut Prof. Van Der Plats tiap tebal objek bertambah atau berkurang 1 cm maka mAs juga bertambah atau berkurang 25% 
contoh : 
tebal dari 17 cm ke 20 cm menggunakan 20 mAs, 
1,25 x 1,25 x 1,25 = 1,95 
20 mAs + (95% x 20) 
20 + 19 = 39 mAs 
Jadi mAs yg digunakan adalah 39 mAs 


Catatan: pada kV tetap FFD tetap dan yang lainnya juga tetap. 


Hubungan penggunaan kV dengan mAs 

Tiap kenaikan 10 kV, mAs harus dikurangi 50% pada pemeriksaan radiologi antara 30 – 60 kV untuk mendapatkan hasil yang sama. 
Contoh : 
60 kV dan 20 mAs akan mendapatkan hasil yang sama dengan 70 kV dan 10 mAs 
Atau sebaliknya 
60 kV dan 20 mAs akan mendapatkan hasil yang sama dengan 50 kV dan 40 mAs 

Catatan: pada FFD tetap dan yang lainnya juga tetap. 
Jangan Lupa Komentarnya yach .....:)

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Email subscribe

Silakan masukan email sobat untuk berlangganan artikel GRATISS!!

Copyright © 2011 RADIOLOGI SCIENCES, All Right Reserved. Design by Java Templates Powered by Blogger

Tweet