August 3, 2011

SILVER RECOVERY

Silver recovery adalah suatu cara untuk mengambil perak dari larutan fixer. Ada beberapa cara melakukan recovery terutama yang sering dilakukan adalah:

1. Cara elektronic


Cara ini dilakukan dengan memasukan dua elektroda kedalam cairan fixer. Bahan untuk anoda digunakan carbon dan katoda dipakai stainless steel. Apabila kedua elektroda tersebut diberi beda tegangan maka logam perak akan mengendap dan melapisi batang katoda.

Ion negatif mono argenta dithiosulfat berasal dari disosiasi Na3Ag(s2O3)2 yang terdapat dalam cairan fixer. Karena ion mono argento dithiosulfat merupakan ion negatif maka cenderung untuk bergerak munuju anoda. Hanya sebagian kecil yang berdiasosiasi lagi menjadi ion perak(+) dan ion thiosulfat (-). Ion-ion perak (+) inilah yang akan bergerak menuju katoda dan mengendap pada katoda. Ada dua kelompok silver recovery cara elektrolisasi ini adalah

a. Dengan arus tinggi

Dengsan cara ini beda potensial antara kedua elektroda tidak boleh lebih dari 0,5 volt. Ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya proses sulfidasi dari komponen-komponen thiosulfat. Besarnya arus yang dialirkan pada proses ini berkiar antara 40 – 800 mA. Dalam hubungannya dengan dengan luas permukan katoda, maka kerapatan arus berkisar antara 1 – 2 mA untuk setiap cm2 yaitu (0.01 – 0,02 mA/cm2). Dengan demikian untuk luas permukaan katoda yang lebih besar akan memungkinkan penggunaan arus yang lebih besar. Apabila arus yang dialirkan terlalau kecil maka kecepatan pengendapan perak lambat dan clearing time cairan fixer akan naik, sedangkan apabila arus yang dialirkan terlalu besar maka kemungkinkan akan terjadi efek sullfidasi. Sulfidasi ini akan diketahui apabila perak yang mengendap berwarna abu-abu agak hitam dan berfifat saling melepas. Disamping itu cairan fixer akan berwarna coklat kehitam-hitaman dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Silvel recovery elektrolisasi dengan arus lemah ini dapat pula disertai dengan agitasi ringan, dan hasil pengendapan perak dapat lebih baik dari tanpa agitasi.

b. Dengan arus rendah

Dengan ini arus yang di alirkan lebih rendah yaitu dapat mencapai 3 A, akan tetapi selama proses berlajalan harus disertai agitasi yang cukup besar. Hal ini dimaksudkan agar proses pengendapan kecepatannya lebih besar. Alat untuk silver rocevery ini terdari dati katoda(stainless steel) yang berbentuk sekrup dan dikelilingi oleh batang-batang sebagai anoda. Selama proses berjalan maka katoda terus berputar sehingga dapat terjadi agitasi terus menerus.

2. Cara pertukaran metal (metal exchange)

Apabila logam dasar seperti serbuk besi, seng dan kapas baja (steel wol) dimasukan kedalam larutan yang mengandung garam-garam perak, maka logam-logam dasar tersebut akan hancur dan reaksi ini dapat dipakai untuk mengadakan silver recovery terhadap cairan fixer yang tidak digunakan lagi.

Cara melakukannya:
Cairan fixer yang sudah terpakai yang banyak mengandung perak dialirkan melalui pipa yang masuk kedalam pasu dan bereaksi terhadap steel wol akan hancur larut kedalam cairan fixer menggantikan posisi dari perak, sedangkan peraknya sendiri akan mengendap. Cairan yang timbul dimana sudah tidak menganduk perak akan terus mengalir keluar daripada pasu lewat pipa dibagian atas pasu tersebut.

Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya sulfidasi selama silver recovery berlangsung:
a. Pengaruh besarnya arus
Dengan tidak disertai agitasi, maka bertambahnya arus listrik akan menimbulkan sulfidasi sehingga akan merusak cairan fixer. Tetapi dengan agitasi yang kuat maka pemakaian arus listrik dapat diperbesar.

b. Kadar perak yang terdapat fixer
Apabila silver recovery dilakukan pada fixer yang mempunyai kadar perak sedikit, maka akan cenderung terjadi sulfidasi terutama pada larutan fixer yang masih segar. Sehingga batasan minimun silver recovery elektrolit dapat dilakukan pada cairan fixer yang mengandung kadar perak 2 gr/liter.

c. Konsentrasi dari sulfit
Apabila dengan cairan fixer memiliki konsentrasi sulfit yang tinggi maka sedikit sekali kemungkinan terjadi sulfidasi walaupun komponen sulfit tersebut semakin berkurang sebagai akibat terjadinya oksidasi akan tetapi tidak akan mencapai batas yang krisis.

d. pH cairan
batas maksimum pH adalah 5, sehingga disamping menjamin berlangsungnya penyamakan emulsi film yang cukup,berfungsi pula menghindari sulfidasi.

Keuntungan menggunakan cara elektrolisasi adalah fixer masih dapat digunakan sedangkan dengan cara metal exchange fixernya tidak dapat digunakan lagi.
Jangan Lupa Komentarnya yach .....:)

Comments
2 Comments

2 comments:

tambah lagi dong materinya tentang metoda metal exchange. masih blom faham trims salam radiografer

Post a Comment

Email subscribe

Silakan masukan email sobat untuk berlangganan artikel GRATISS!!

Copyright © 2011 RADIOLOGI SCIENCES, All Right Reserved. Design by Java Templates Powered by Blogger

Tweet